Selasa, 03 Maret 2015

Pojok Sains_Part 1 ~ Penyu..

Buka2 dokumen, buka2 foto, ngebaca tugas tentang keanekaragaman jadi pengen ngeluarin uneg2 serius..

Temen2 mungkin dah sering denger klo Indonesia itu sebenernya kaaayyyaaaaaaa banget. Kalo ngomongin soal keanekaragaman ni, negara qt dilimpahin berbagai macam keanekaragaman, mulai dari budaya, bahasa, adat istiadat, suku, makanan, dan msih banyak lagi. Karena saya anak sains jadi saya mw ngasih info keanekaragaman yang agak ilmiah dikit, tentang keanekaragaman hayati, yang ujung2nya saya mau ngomongin penyu.. (namanya jga cwek ngomongnya kemana2 ujungnya ngomongin ap, hee..)

Sekilas tentang keanekaragaman hayati di Indonesia
Inget gak jaman SD, pelajaran geografi tentang letak Indonesia, pasti tw deh kalo Indonesia itu terletak di 6°LU- 11°LS dan 95°BT-141°BT (belum berubah kan y..) dan Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Nah letak geografis Indonesia ini yang menyebabkan negara qt punya sebutan megadiverse country. Ngutip2 dari berbagai sumber ni, Sangat wajar jika Indonesia dikatakakan sebagai Mega-Biodiversity, karena kekayaan keanekaragamannya yang melimpah ruah. Indonesia memiliki presentase bagian yang cukup besar sebagai penyumbang kekayaan keanekaragaman hayati di dunia. Tim dosen Biologi FMIPA Universitas Indonesia (2012) menyatakan bahwa : Minimal Indonesia memiliki 11% spesies angisopermae, 12% spesies mamalia, 16% spesies amfibi dan reptil, 17% spesies aves, serta minimal 37% spesies pisces (ikan-ikanan) dari seluruh keanekaragaman di dunia.


Sumber gambar : google image
National Geographic

Kementerian lingkungan hidup (2012) juga menyebutkan bahwa :

"Walaupun hanya melingkupi 1,3% dari luas total daratan dunia, Indonesia memiliki keanekaragaman spesies satwa yang sangat tinggi yaitu 12% (515 spesies, 39% endemik) dari total spesies binatang menyusui; 7,3% (511 spesies, 150 endemik) dari total spesies reptilia; 17% (1531 spesies, 397 endemik) dari total spesies burung; 270 spesies amfibi, 100 endemik; 2827 spesies binatang tidak bertulang belakang selain ikan air tawar. Selain itu Indonesia memiliki 35 spesies primate, 18% endemik; 121 spesies kupu-kupu, 44% endemik; 1400 spesies ikan air tawar. Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, Indonesia memiliki lebih dari 38.000 spesies, 55% endemik. Keanekaragaman palem mencapai 477 spesies, 225 endemik. Spesies penghasil kayu bernilai ekonomi penting (dari famili Dipterocarpaceae ) mencapai 350 spesies, 155 endemik Keanekaragaman terumbu karang mencapai lebih dari 480 spesies karang keras mencakup sekitar 60% dari spesies karang yang telah diidentifikasi di dunia. Keanekaragaman ikan karang mencapai lebih dari 1650 spesies."

Dah agak melek kan sekarang gimana kayaaaa ny negara qt..

Keanekaragaman ~ keanekaragaman satwa ~Ngomongin Penyu aahh..
Kenapa penyu, kenapa gak semut aj apa cicak yang sering qt nyanyiin dan yang sering qt liat dan temuin di sekitar qt? Karena di intro depan kan saya bilangnya buka2 dokumen, buka2 foto, kebetulan saya punya dokumen, foto, dan memori tentang penyu..:) Pernah ngeliat penyu kan y, kalaupun gak secara langsung pasti pernah liat di tv ataupun di mbah google, kalau belum y kalian skarang bisa liat gambarnya ni..

Sumber gambar : google image

Menurut Kementrian Lingkungan Hidup di Indonesia penyu dapat ditemukan dalam jumlah besar, dari penelitian fosil terungkap bahwa penyu telah menghuni bumi sejak 200 juta tahun yang lalu. keluarga penyu dan buaya merupakan reptilia yang mampu meloloskan diri dari jaman Karbon dan hidup hingga kini sementara makhluk yang lainnya punah. Menurut saya penyu itu kura-kura, kura-kura itu penyu..:D. Seperti dijelaskan oleh Wikipedia bahwa penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudera di dunia (bener kan kura-kura..), tetapi penyu memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan kura-kura, dan tidak seperti kura-kura, penyu tidak bisa menyembunyikan tubuhnya ke dalam cangkangnya. selain itu, penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berfungsi sebagai pendayung. Penyu bernapas menggunakan paru-paru, sehingga meskipun hidup di dalam air penyu sesekali akan naik ke permukaan untuk mengambil napas. 

Penyu merupakan reptil yang hidup di laut serta mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh. keberadaan penyu sudah mulai terancam, karena faktor alam maupun faktor manusia yang melakukan perburuan terhadap penyu. Enam dari tujuh spesies penyu di dunia tinggal di Indonesia, 5 dari 6 spesies itu sudah menjadi Warga Penyu Negara Indonesia, karena sudah tinggal tetap, berkeluarga, dan beranak cucu di Indonesia. 5 spesies tersebut adalah penyu hijau, penyu sisik,  penyu belimbing, penyu lekang, dan penyu tempayan. 

Sumber gambar : google image
http://mydokterhewan.blogspot.com/2014/01/penyu-di-indonesia.html

Reproduksi Penyu
Ketika melakukan perkawinan, alat kelamin penyu jantan yang berbentuk seperti ekor akan memanjang ke belakang, dan penyu jantan akan mengikuti kemanapun penyu betina berenang. Kemudian penyu jantan akan naik dan menempel ke punggung penyu betina dengan cara mencengkram tubuh penyu betina dengan kuku kaki depan agar tidak terlepas. Sekali bertelur penyu akan mengeluarkan ratusan butir telur, namun menurut penelitian, hanya 1-3% telur saja yang mampu bertahan hingga dewasa. Kebanyakan spesies penyu akan bertelur pada malam hari.
  
Sumber gambar : google image

Berikut Tahapan bertelur penyu seperti yang dijelaskan oleh Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut (2009):
  1. Penyu menuju pantai, muncul dari hempasan ombak;
  2. Naik ke pantai, diam sebentar dan melihat sekelilingnya, bergerak melacak pasir yang cocok untuk membuat sarang. Jika tidak cocok, penyu akan mencari tempat lain;
  3. Menggali kubangan untuk tumpuan tubuhnya (body pit), dilanjutkan menggali sarang telur di dalam body pit;
  4. Penyu mengeluarkan telurnya satu per satu, kadangkala serentak dua sampai tiga telur. Ekor penyu melengkung ketika bertelur;
  5. Umumnya penyu membutuhkan waktu masing-masing 45 menit untuk menggali sarang dan 10 – 20 menit untuk meletakkan telurnya;
  6. Sarang telur ditimbun dengan pasir menggunakan sirip belakang, lalu menimbun kubangan (body pit) dengan ke empat kakinya;
  7. Membuat penyamaran jejak untuk menghilangkan lokasi bertelurnya;
  8. Kembali ke laut, menuju deburan ombak dan menghilang diantara gelombang. Pergerakan penyu ketika kembali ke laut ada yang bergerak lurus atau melalui jalan berkelok-kelok;
  9. Penyu betina akan kembali ke ruaya pakannya setelah musim peneluran berakhir, dan tidak akan bertelur lagi untuk 2 – 8 tahun mendatang
 
Sumber gambar : google image

Penyu yang Terancam
Seperti dua sisi koin yang saling berhadapan, bahwa ketika ada sesuatu yang menguntungkan pasti ada sesuatu lain yang akan dirugikan. Penyu dan telurnya dieksploitasi secara berlebihan oleh manusia sebagai kegiatan komersil. Selain itu, siklus bertelur penyu yang cukup lama dan juga hanya sedikit sekali telur yang dapat bertahan hingga dewasa, menyebabkan eksistensi penyu menjadi terancam.

Menurut Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut (2009) pergeseran fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan habitat pantai, kematian penyu akibat tidak memadainya teknik2 konservasi, iklim, penyakit ataupun pengambilan penyu dan telurnya, serta ancaman predator menyebabkan penyu menjadi satwa langka, dan termasuk ke dalam satwa yang dilindungi pemerintah, seperti yang tertuang dalam PP No 7 Tahun 1999.

Konservasi penyu
Gambaran tentang penyebab terancamnya penyu tersebut tentu membuat merasa ikut prihatin. Karena itu, sebaiknya qt tidak menutup mata dan ikut bergerak melakukan sesuatu. Di Bali ada tempat penangkaran penyu yaitu Pulau Penyu di Tanjung Benoa. Pulau ini merupakan tempat penangkaran anak penyu hingga penyu yang berusia ratusan tahun. Saya kebetulan pernah mengunjungi pulau tersebut dan memang disana banyak penyu2 yang telah berusia cukup dewasa.

Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali
Sumber gambar : dokumen pribadi

Berdasarkan info dari wikipedia, selain di Bali, beberapa tempat dijadikan stasiun penetasan atau tempat bertelur penyu untuk membantu meningkatkan tingkat kelulushidupan (survival) penyu yaitu di:
  1. Pantai Selatan Jawa Barat
  2. Kalimantan Tengah
  3. Pantai Selatan Lombok
  4. Jawa Timur
  5. Bengkulu
  6. Pulau Cangke Kab. Pangkep, Sulawesi Selatan
  7. Pulau Jemur, Kab. Rokan Hilir, Riau
  8. Pulau Sangalaki, Berau, Kaltim.

Sumber gambar : google image
National Geographic

Eksploitasi sumber daya memang menguntungkan bagi manusia, tetapi tanpa sadar keuntungan tersebut merugikan bagi lingkungan qt dan pada akhirnya qt juga sebagai manusia nanti yang akan merasakan akibatnya. Karena itu, sebagai generasi muda yang berilmu dan mengerti akan keadaan negara qt ini, sudah seharusnya qt menjaga kekayaan sumber daya alam yang qt miliki ini, tidak hanya penyu, tapi segala macam kekayaan yang ada di lingkungan sekitar qt agar anak cucu qt nantinya masih bisa melihat secara langsung penyu-penyu atau kekayaan alam yang qt punyai.

Sumber gambar : google image

Yuukk qt jaga kekayaan qt ini, dimulai dari kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar dan menjaga sikap serta kepedulian qt untuk tetap memiliki hati nurani dan pikiran yang jernih agar tidak ikut menjadi manusia ‘serakah’ yang hanya memperhatikan keuntungan diri sendiri. Sekecil apapun usaha qt pasti akan sangat berharga, semoga bermanfaat..:)

Sumber Kutipan
  1. Balai Kliring. 2012. Keanekaragaman di Indonesia. Diunduh dari http://bk.menlh.go.id pada tanggal 13 Oktober 2012
  2. Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu. Diakses dari http://www.profauna.net/sites/default/files/downloads/pedoman-teknis-pengelolaan-konservasi-penyu.pdf    
  3. Kementrian Lingkungan Hidup. 2015. Pengelolaan Penyu di Indonesia. Diakses dari http://www.menlh.go.id/pengelolaan-penyu-di-indonesia/
  4. Wikipedia. 2015. Penyu. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu



2 komentar:

AKSI NYATA PMM Mengapa Kurikulum Perlu Berubah

 Assallamualaikum, berikut pemaparan hasil pemahaman saya pada topik kurikulum merdeka, setelah membaca pemaparan tersebut mohon untuk mengi...