Selasa, 03 Maret 2020

Myself is My Enemy_Part 1

"Katanya kalau kita bareng semua bakalan lebih mudah, tapi ternyata, ini bahkan lebih sulit dibanding kita jauhan dulu."

Pertengkaran hari ini dimulai lagi, aku yang lelah setelah mengajar harus kembali mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya. ditambah mengasuh Mahes, anak kami yang berusia 2 tahun. Namaku Via, 30 tahun, aku adalah seorang guru di salah satu SMP swasta di kampung, istri dari seorang guru, sekaligus Ibu dari balita laki laki. Aku lulusan salah satu PTN di Yogyakarta yang mencetak banyak guru hebat Indonesia. 7 tahun aku menimba ilmu disana, tidak hanya satu strata, tapi dua strata langsung. Dengan idealisme magister aku punya banyak harapan ketika kembali pulang ke daerah. Namun idealisme mahasiswa banyak tidak sesuai ketika mereka dihadapkan dengan realita di lapangan. Ketika kuliah yang dipelajari adalah keadaan ideal, dan keadaan ideal itu tentu saja tidak ada di dunia nyata.

Kuliah di kota pelajar menjadi impianku sejak SMA, puji syukur aku selalu diberi kemudahan dalam menempuh pendidikan. Masuk universitas negeri di Jogja tanpa menempuh tes, dan bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai macam daerah merupakan hal yang luar biasa. Aku menjadi salah satu mahasiswa yang termasuk Kupu-Kupu, kuliah pulang, plus main sih, kebanyakan main malah, sindrom anak daerah yang pergi ke kota besar, tapi tetap bisa fokus kuliah.

Campus genk, cupu banget, sekarang masih cupu sih..☺

 
  

Magister Club







Kost genk, masih solid ni sampe skarang sama anak2.. alhamdlilah..

 




Lulus kuliah pulang ke daerah, kebetulan pas habis lulus ada bukaan untuk menjadi PNS, dengan idealisme anak strata 2 yang baru lulus kuliah aku mendaftar formasi dosen di salah satu provinsi.
"Tadinya mau berpikir positif, tapi kalau lihat hasil pengumumannya seperti ini sih jadi heran, dari sekian banyak pelamar di luar, nama yang muncul kebanyakan adalah putra daerah."
Ungkapku pada teman seangkatan yang ikut mendaftar salah satu seleksi nasional di sebuah perguruan tinggi. Kami sudah lulus hingga tahap 3, banyak teman-teman setingkat maupun beda tingkat yang kami jumpai disana, namun kita kembali harus kecewa karena yang masuk hampir seluruhnya adalah putra daerah.

Setelah gagal dalam seleksi tersebut aku kemudian mulai menyebar amplop cokelat ke semua sekolah yang di dekat rumah hingga ke ibukota. Menunggu panggilan wawancara, melalui berbagai wawancara dan seleksi, hingga menerima beberapa panggilan sekaligus dari beberapa instansi. Hingga akhirnya instansi pertama yang menghubungiku adalah salah satu perusahaan swasta cukup ternama di provinsiku yang memiliki sekolah luar biasa untuk putra-putri karyawannya. Dan tentu saja aku langsung mengiyakannya. Maret 2015, memulai jejak karir disana, aku di tempatkan di unit Junior High Schoolnya, senang sekali rasanya karena disana aku bekerja dengan orang-orang hebat.
Ntar deh, part SGC ada sendiri.. ☺



5 bulan bekerja, awal agustus 2015 aku pun menikah.
Aku menikah dengan pasangan yang selama 5 tahun terakhir mengikat komitmen denganku. Lucu jika mengingat awal pertemuan kami, tidak ada yang menyangka pertemuan kami di bis Jogja-Lampung itu menjadikan kami pasangan suami istri seperti sekarang. Dia satu universitas denganku, tetangga kampus, tapi selama disana justru tidak pernah bertemu, pertemuan itu justru terjadi di sebuah bis. Akhirnya kami pun menjalin komitmen dari akhir 2010, menjalani LDR sleama 3 tahun karena aku melanjutkan studi ku di kota pelajar, dan dia melanjutkan studinya di provinsi asal kami sekaligus bekerja di salah satu SMA Negeri di daerahnya.

Itulah pertama kalinya kami LDR, Jogja-Lampung bukanlah jarak yang dekat, sehingga kami harus menahan rindu selama 6 bulan untuk bisa bertemu. Setiap libur semester aku pasti pulang, atau pernah beberapa kali dia berkesempatan mengunjungi Jogja. Tidak banyak memori yang menyebalkan dari LDR ini, karena kami sama-sama sibuk mengejar cita-cita kami. Justru banyak memori yang menyenangkan ketika menghabiskan waktu bersamanya ketika kami sama-sama memecahkan celengan rindu. Sweet memory ini jga ntar aq part-in sendiri, hee..

AKSI NYATA PMM Mengapa Kurikulum Perlu Berubah

 Assallamualaikum, berikut pemaparan hasil pemahaman saya pada topik kurikulum merdeka, setelah membaca pemaparan tersebut mohon untuk mengi...